MPASI mulai diberikan kepada bayi pada usia 6 bulan. Pada usia ini
pencernaan bayi sudah siap untuk menerima makanan selain asi, selain itu tubuh
bayi sudah membutuhkan nutrisi tambahan untuk membantu tumbuh kembang. Dengan
dimulainya fase makan pada bayi, bukan berarti mama berhenti menyusui, makanan
tambahan ini hanya bersifat mendampingi dan melengkapi kebutuhan gizi bayi.
Sebaiknya ASI terus diberikan hingga bayi berusia 2 tahun. Berikut Panduan Makan Bayi (MPASI) yang sudah wangibayi.blogspot.com himpun dan rangkum untuk anda.
Bayi Usia 6 Bulan
Takaran:
2-3 sendok makan (30-45ml)
Minggu pertama 1x sehari, selanjutnya 2x sehari.
Tekstur: halus cenderung cair,
lumat lembut.
MPASI:
Buah: Pisang, alpukat, pir, apel.
Sayur: labu, wortel matang, ubi manis.
Lain lain: tepung beras, tepung kacang hijau.
Saran Penyajian:
Untuk 2 minggu pertama berikan satu jenis saja untuk tiap kali makan,
selanjutnya bisa
mama kombinasikan. Berikan secara bergantian untuk mengenalkan rasa kepada bayi. Hal ini juga berguna untuk mendeteksi apakah bayi anda alergi terhadap salah satu menu makanan atau tidak. MPASI bisa ditambahkan dengan asi atau susu bayi yang sudah dicairkan bila dirasa belum cukup halus. Untuk makanan matang, daripada merebusnya yang berpotensi kehilangan lebih banyak zat gizi, mama sebaiknya menghaluskannya dengan cara diparut atau di blender, lalu dikukus hingga matang, setelah matang, lumat hingga halus. Pada saat mengkombinasikan makanan, usahakan kombinasikan silang untuk tiap jenisnya, misal: wortel dengan tepung beras atau pir dengan labu.
mama kombinasikan. Berikan secara bergantian untuk mengenalkan rasa kepada bayi. Hal ini juga berguna untuk mendeteksi apakah bayi anda alergi terhadap salah satu menu makanan atau tidak. MPASI bisa ditambahkan dengan asi atau susu bayi yang sudah dicairkan bila dirasa belum cukup halus. Untuk makanan matang, daripada merebusnya yang berpotensi kehilangan lebih banyak zat gizi, mama sebaiknya menghaluskannya dengan cara diparut atau di blender, lalu dikukus hingga matang, setelah matang, lumat hingga halus. Pada saat mengkombinasikan makanan, usahakan kombinasikan silang untuk tiap jenisnya, misal: wortel dengan tepung beras atau pir dengan labu.
Bayi Usia 7-8 Bulan
Takaran:
Seperempat hingga setengah mangkuk (60-120ml)
2-3 x sehari + 1-2 x camilan
Tekstur: lumat, halus, saring.
MPASI:
Tambahan pilihan
Buah: Mangga, apricot, pepaya.
Sayur: bunga kol, buncis, kacang merah, brokoli.
Protein: ayam, kalkun, tahu, telur.
Lain lain: havermut/oatmeal, gandum.
Saran Penyajian:
Pada usia 7-8 bulan, bayi sudah mulai belajar mengunyah. Siapkan makanan
bayi dengan dilumat menggunakan gilingan atau ujung sendok, bisa juga diparut
lalu saring. Untuk daging ayam dan kalkun, pastikan sudah dicincang halus.
Siapkan juga air putih untuk membantu bayi menelan. Berikan tiap suapan seujung
atau setengah sendok bayi saja untuk mencegah bayi tersedak. Untuk cemilan,
mama bisa memberikan sari buah atau biskuit bayi berbasis gandum.
Bayi Usia 9-10 Bulan
Takaran:
Sedikitnya 100ml
2-3x sehari + cemilan 1-2x sehari
Tekstur: saring kasar, tim.
MPASI:
Tambahan pilihan
Buah: Anggur, cranberry, blueberry, cherry, kelapa , kiwi.
Sayur: Daun bawang, bawang, asparagus, kentang, bayam, tomat.
Protein: daging sapi, ikan.
Lain lain: Garam, gula, keju, merica, mi buatan sendiri, yogurt.
Saran Penyajian:
Pada usia ini mama sudah bisa menggunakan bumbu masakan. Bayi sudah
bisa diberikan berbagai jenis sup, tapi tetap perlu di tim atau di saring kasar
sebelum diberikan. Siapkan juga sendok dan garpu tambahan untuk bayi belajar
makan, meskipun berantakan, hal ini baik untuk melatih motoriknya. Pilihan
cemilan bayi pun sudah lebih beragam, mama bisa membuat puding, jus atau
cookies renyah. Untuk mengajarkan bayi membedakan rasa, usahakan berikan sajian
manis dan asin di waktu yang berbeda. Pemberian menu baru untuk bayi juga harus
diperhatikan untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi.
Bayi Usia 11-12 Bulan
Takaran:
Sedikitnya 200 ml
3-4x sehari + cemilan 1-2x sehari
Tekstur: dihaluskan seperlunya
MPASI:
Tambahan pilihan
Buah: jeruk, strawberry, buah naga.
Lain lain: madu
Saran Penyajian:
Pada usia ini bayi sudah mulai mahir makan, keterampilan seperti
menghisap, mengunyah, mengigit dan menjilat sudah dikuasai. Masa ini adalah
masa transisi antara MPASI dan makanan keluarga (table food). Ada baiknya mama
memberikan makanan keluarga yang sudah dihaluskan seperlunya bergantian dengan
menu MPASI, hingga akhirnya nanti pada usia 1 tahun, bayi sudah bisa makan
makanan keluarga tanpa perlu dihaluskan lagi.
Yang Perlu Diperhatikan
Memberi MPASI bukan hanya memberikan makanan atau nutrisi tambahan bagi
bayi, tapi juga mengajari bayi keterampilan makan. Karena itu, mama hendaknya
memperhatikan perkembangan kemampuan bayi dalam mencerna makanan, apabila bayi
9 bulan masih menolak diberikan makanan saring kasar, maka tingkatkan perlahan
tekstur makanannya, hingga akhirnya ia terbiasa makan makanan saring kasar.
Seperti halnya pelajar dikelas, tiap bayi memiliki perkembangan berbeda namun
tetap ada target pencapaiannya, jangan selalu mengikuti keinginan bayi, tapi
bujuk dan ajarilah dengan sabar sang buah hati agar mau mencoba makanan baru
dan tidak pilih pilih. Hal ini penting untuk memastikan ragam asupannya di masa
depan.
Jangan memarahi bayi apalagi menyakitinya karena menolak makan, hal ini
akan membuat bayi takut makan dan benci makanan. Ciptakanlah suasana makan yang
menyenangkan, putarkan musik kesukaannya atau bawa serta 1 mainan kesukaannya
saat makan, puji buah hati anda tiap kali ia menelan habis makanannya, hadiah
ciuman mama juga meningkatkan mood makannya. Bila bayi memuntahkan atau menepis
makanannya, coba berikan suapan yang lebih kecil atau berikan bergantian dengan
menu yang disukainya.
Sangat penting untuk memperhatikan reaksi alergi bayi, catat dan konsultasikan
dengan dokter apabila pada sang buah hati ditemukan reaksi alergi khususnya
terhadap makanan.
Referensi:
Post a Comment