Berat
badan ibu hamil
sering kali luput dari perhatian, dengan dalih demi bayi ibu hamil kadang
membiarkan berat badannya bertambah dengan berlebihan, meski ada juga yang diet
terlampau ketat dengan alasan demi suami. Sebenarnya kenaikan berat badan
ibu hamil bisa menjadi media kontrol kesehatan dan tumbuh kembang bayi
dalam kandungan. Ibu hamil dengan kenaikan berat badan kurang ataupun
berlebih dapat memberikan pengaruh buruk pada janin yang sedang bertumbuh dalam
kandungannya. Simak info berat badan ideal ibu hamil dan pengaruhnya
bagi kesehatan ibu dan bayi pada rangkuman wangibayi.blogspot.com berikut.
Kenaikan
berat badan pada 6 bulan pertama masa kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan
janin. Untuk meningkatkan berat badan, tambahan kalori yang dibutuhkan ibu
hamil adalah sebagai berikut:
Trimester
1: 100 kalori/ hari
Trimester
2: 200 kalori/ hari
Trimester
3: 300 kalori/ hari
Meskipun
ibu hamil membutuhkan tambahan kalori, asupan penambah kalori haruslah asupan
yang baik untuk janin sehingga janin dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan
baik. Makanan yang buruk dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin, bayi
lahir cacat bahkan kematian. Baca juga: artikel pantangan makanan ibu hamil
Berat
Badan Ideal Ibu Hamil
Kenaikan
berat badan ibu hamil
di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang
karena muntah-muntah, namun ibu tetap harus berusaha makan demi kesehatan ibu
dan bayi. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan
3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat badan. Kenaikan
total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg,
sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat. Berikut tabel berat ideal
janin dan ibu selama kehamilan.
Pertambahan
kenaikan berat badan ideal ibu hamil tentu tidak sama satu sama lain, karena
berat badan sebelum hamil juga tidak sama. Untuk mengetahui berapa kenaikan
berat badan ideal, terlebih dahulu ketahui BMI (indeks berat badan) ibu
sebelum hamil. Cek BMI ibu sebelum hamil pada tabel berikut:
Kenaikan
berat badan ideal selama hamil berdasarkan BMI sebelum hamil adalah sebagai
berikut:
BMI di bawah 18.5
Angka
ini menunjukan kondisi sebelum hamil ibu adalah underweight atau kekurangan
berat badan. Kenaikan berat badan ideal selama hamil adalah 12 sampai 18 kg.
BMI antara 18.5 sampai 24.9
BMI ini
adalah ideal, kenaikan berat badanselama hamil yang baik adalah 11 sampai 16
kg. Pada trimester pertama, kenaikan berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga
2,5 kg, setelah itu diikuti dengan kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
BMI antara 25 sampai 29.9
Angka
ini menunjukkan kondisi ibu sebelum hamil adalah overweight. Kenaikan berat
badan ibu hamil jangan terlalu banyak, idealnya 7 sampai 11 kg
BMI di atas 30
Angka
ini menunjukan obesitas atau sangat overweight. Kenaikan berat badan ideal
adalah 5 sampai 9 kg saja.
Contohnya,
bila seorang ibu memiliki berat badan sebelum hamil 50 kg dengan tinggi badan
1,6 meter, maka BMI-nya adalah 50 / (1,6 x 1,6) = 19,5, maka total kenaikan
berat badan ideal ibu hamil ini adalah 11 sampai 16 kg.
Resiko
kenaikan berat badan kurang
Bayi
kekurangan gizi dan lahir cacat.
Berat
badan lahir bayi rendah.
Bayi
lahir prematur.
Resiko
kenaikan berat badan berlebih
Pre-eklamsia
Meskipun
belum diketahui pasti penyebabnya, pre-eklamsia akan selalu muncul bersamaan
dengan kenaikan berat badan hingga terjadi edema, kenaikan tekanan darah, dan
adanya protein di dalam urin. Pre-eklamsia tidak hanya menyebabkan gangguan
pada tubuh ibu, namun juga dapat mengganggu pertumbuhan janin, menyebabkan
kelahiran prematur, bahkan kematian pada ibu dan bayi. Untuk itu penting untuk
menjaga berat badan selama hamil demi kesehatan ibu dan bayi.
Varikosis
Umumnya
varises muncul di kaki, ternyata varises juga ditemukan di daerah jalan lahir
di vulva. Perubahan aliran dan tekanan darah dari rahim membuat varises semakin
buruk. Kenaikan berat badan berlebih akan memperburuk varises di jalan lahir
ini. Bila sudah terlanjur mengalaminya, sering istirahat dengan kaki diangkat
akan membantu mengurangi rasa sakit.
Diabetes Gestational
Hormon
kehamilan dapat menghalangi insulin untuk menjalankan fungsinya. Akibatnya
level gula darah/glukosa dalam tubuh menjadi tinggi. Meskipun gejalanya segera
pulih setelah melahirkan, namun Diabetes Gestational dapat menyebabkan bayi
obesitas (lahir dengan berat lebih dari 4kg). Bila tidak ditangani dengan baik
Diabetes Gestational dapat mengakibatkan bayi lahir dengan penyakit/cacat organ
vital (jantung, syaraf, otot rangka) bawaan, menurunnya fungsi plasenta
sehingga mengakibatkan bayi lahir premature atau bahkan kematian.
Gangguan kehamilan lainnya
cepat
letih
sakit
punggung
nyeri
kaki
peningkatan
risiko lahir Caesar
stretch
mark
Gangguan pada janin
Janin kurang
oksigen.
Timbunan
lemak dapat mengganggu fungsi plasenta sehingga jumlah oksigen yang seharusnya
didapat bayi tidak terpenuhi. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel
otak janin, ganguan perkembangan paru-paru dan menghambat pertumbuhan janin.
Untuk itu sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kualitas asupan
makanannya, karena apa yang dimakan ibu itu pula yang akan menjadi sari makanan
untuk calon bayi.
Tips
Mendapatkan Kenaikan Ideal
1. Mitos
untuk makan dua kali lebih banyak selama hamil adalah mitos yang tidak benar.
Makanlah dua kali lebih bergizi, bukan dua kali lebih banyak.
2. Makanlah
dalam jumlah sedikit namun lebih sering. Bila terasa lapar di antara jam-jam
makan utama, makanlah cemilan yang bergizi misalnya jus tanpa gula,
kacang-kacangan, buah-buahan.
3. Makanan
yang dianjurkan adalah kombinasi makanan yang mengandung karbohidrat, sayuran,
buah, lauk berprotein, serta susu.
4. Bila
ketika sarapan, makan siang maupun makan malam menu belum mencukupi seluruh
kebutuhan tersebut, sisipkan menu yang kurang sebagai cemilan. Misalnya pada
menu makan utama belum cukup sayur-sayuran, cemilan dapat berupa salad buah atau
sayur. Lauk berprotein dapat digantikan dengan cemilan kacang-kacangan.
5.
Patuhi pantangan makanan selama hamil.
6.
Konsultasikan dengan dokter kandungan segera bila menemukan gejala gangguan
kehamilan.
7. Diet
saat hamil adalah mengganti makanan yang tidak baik untuk janin menjadi makanan
bernutrisi yang mendukung tumbuh kembang janin, bukan diet mengurangi jumlah asupan apalagi tidak makan sama sekali.
Referensi:
terimakasih pembahasannya, sangat bermanfaat
ReplyDelete