Bagi ibu yang ingin melahirkan normal namun ingin mengurangi rasa sakit
yang umumnya hadir saat persalinan normal, persalinan normal dengan metode
waterbirth bisa menjadi alternatifnya. Metode Persalinan Water birth
adalah metode melahirkan normal dalam medum air. Metode ini dibagi menjadi 2
jenis yaitu water birth murni dan water birth emulsion. Water birth murni
adalah metode water birth dimana ibu masuk ke dalam kolam persalinan setelah
mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan. Sedangkan water birth
emulsion adalah metode dimana ibu hanya berada dalam kolam sampai masa
kontraksi berakhir, sedangkan proses melahirkan tetap dilakukan di tempat
tidur.
Kolam yang digunakan untuk melakukan water birth (birth pool) diisi
menggunakan air hangat bersuhu 37oC. Suhu tersebut disesuaikan
dengan suhu rahim sehingga tidak menimbulkan resiko bagi bayi yang dilahirkan. Kolam
tersebut berukuran cukup besar (+ 2 meter) dan didesain dengan senyaman
mungkin agar ibu yang melahirkan merasa rileks sehingga proses persalinan di
dalam air dapat berjalan dengan baik. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa
melahirkan di dalam air memiliki beberapa manfaat dan kelebihan dibanding
dengan melahirkan dengan teknik konvensional.
Metode Water birth
Hanya dapat dilakukan bila tidak ada kondisi yang beresiko
Ibu dan bayi memenuhi persyaratan persalinan normal
Calon Ibu tidak boleh ditinggal sendiri
Air yang digunakan harus bersih, hangat tanpa tambahan sabun dan miyak
Tinggi air sebatas dada ibu dalam posisi duduk
Ibu bisa keluar dari air kapan saja
Ibu harus keluar dari air apabila dianjurkan oleh penolong
Ibu tidak boleh memakai anti nyeri atau epidural saat proses
Water birth
Kadang kala ibu harus berdiri untuk memudahkan persalinan
Bayi harus dikeluarkan ke permukaan air begitu dilahirkan, kepala selau
di atas air
Tali pusar dipotong saat masih di dalam air
Bayi diberi selimut agar tetap terasa hangat
Ibu keluar dari air untuk melahirkan plasenta
Hal terpenting dalam Water birth ataupun proses persalinan lain adalah
keselamatan ibu dan bayi.
JANGAN gunakan metode ini bila:
Kondisi ibu:
Ada gangguan kesadaran
Menggunakan obat penghilang rasa nyeri pada 4 jam terakhir
Menggunakan epidural
Memiliki kondisi kesehatan khusus seperti epilepsi atau tekanan darah
tinggi
Ibu memiliki penyakit herpes atau kondisi lain yang serupa.
Kondisi bayi:
Posisi bayi tidak bagus seperti sungsang, melintang atau terlilit tali
pusar.
Bayi terlalu berat/besar
Kehamilan lebih dari satu bayi (kehamilan kembar)
Usia janin belum cukup (prematur)
fasilitas water birth di rumah sakit, gambar: diambil dari itk.ee |
Lain lain:
Fasilitas pendukung tidak
memungkinkan
Jangan pernah berpikir untuk melakukan metode ini di rumah, lakukan
hanya di rumah sakit berpengalaman dan terpercaya.
Dokter dan staf tidak terfokus
pada calon ibu.
Saat persalinan sering kali tidak dapat di prediksi, dalam proses
persalinan calon ibu membutuhkan rasa nyaman dan percaya diri, hal ini bisa
didapat bila ahli medis kepercayaannya dalam hal ini dokter ada didekatnya dan
focus hanya kepadanya, bila kondisi ini tidak terpenuhi lebih baik lakukan
persalinan normal biasa.
Kolam tidak dilengkapi dengan
pengatur suhu
dibutuhkan air dengan suhu sekitar 37oC (sama dengan suhu
dalam rahim) untuk melakukan metode ini untuk mencegah bayi mengalami shock
temperature atau hipotermia karena perbedaan antara suhu di dalam rahim dan
tempat barunya.
Calon ibu merasa ragu menggunakan
metode ini.
Agar calon ibu percaya diri menggunakan metode ini, ibu hendaknya sudah
mendapatkan informasi menyeluruh mengenai persalinan dengan metode water birth,
sehingga ibu paham mengenai prosesnya dan tahu kapan harus keluar dari air
untuk keselamatan ibu dan bayi.
MANFAAT:
bagi ibu
Kemudahan proses persalinan karena efek relaksasi dalam air membuat semua
otot tubuh menjadi elastis
Memudahkan mengejan sehingga rasa nyeri selama persalinan hanya sedikit
terasa
Pembukaan jalan lahir akan menjadi lebih cepat.
Nyeri kontraksi berkurang
Proses persalinan lebih pendek
Berkurangnya penggunaan obat-obatan oksitosik untuk meningkatkan
kontraksi.
Proses ini juga memberikan lebih banyak privasi bagi ibu karena bagian
bawah tubuh ada di bawah air.
Bagi bayi
Wate rbirth dapat menurunkan resiko cedera kepala
Membantu melancarkan peredaran darah sehingga bayi akan cepat memerah
setelah dilahirkan.
Pakar kesehatan meyakini bayi yang lahir dengan metode persalinan water
birth berpotensi memiliki IQ lebih tinggi.
RESIKO:
Resiko melahirkan dengan metode water birth sama dengan melahirkan
dengan cara konvensional karena prosesnya sama hanya mediumnya yang berbeda.
Karena meggunakan medium air resiko lainnya adalah:
Bagi ibu
Hipotermia bila ibu mengalami proses melahirkan yang berlangsung lebih
lama dari yang diperkirakan.
Bila ibu terlalu cepat masuk ke air, justru dapat memperlambat proses
persalinan.
Bagi bayi
Hipotermia atau suhu tubuh yang terlalu rendah dapat dialami si bayi,
bila ibu mengalami proses melahirkan yang berlangsung lebih lama dari yang
diperkirakan.
Melahirkan di dalam air juga beresiko bayi mengalami temperature shock,
jika suhu air tidak sama dengan suhu rahim yang 37 derajat celcius.
Ada juga beberapa pendapat yang mungkin khawatir si bayi akan memiliki
kemungkinan tertelan air. Namun, kekhawatiran tersebut dianggap tidak perlu,
karena tubuh bayi diselimuti oleh selaput lapisan amniotik yang nyaman selama
berada di dalam rahim, dan kondisi air yang hangat tempatnya dilahirkan
memiliki suhu tak jauh beda dengan suhu rahim.
Melahirkan dengan metode water birth tetap membutuhkan bantuan
dokter kandungan, juga spesialis anak yang akan dapat melakukan pengecekan langsung
pada saat si bayi lahir. Sehingga apabila ada masalah atau gangguan dapat
segera terdeteksi untuk diatasi. Saat ini sudah banyak rumah sakit yang
menawarkan pelayanan persalinan dengan metode water birth. Sebelum memutuskan,
sebaiknya survey fasilitas pelayanan dan pengalaman rumah sakit dan dokter yang
akan menangani dalam menjalani proses ini.
Referensi :
Post a Comment