Hadirnya buah hati berarti hadirnya tanggungjawab yang harus orang tua
penuhi, mulai dari memberinya makanan sehat, waktu bermain dan bersenang senang
dan yang terpenting adalah memastikan ia tumbuh dengan baik sesuai tahapan
tumbuh kembangnya. Tahun-tahun pertama dalam hidupnya adalah masa penting
sebagai modal awal tumbuh kembangnya. Peran orangtua sangat penting
untuk menstimulasi buah hati untuk memenuhi tahapan tumbuh kembangnya.
Berikut ini tahap penting tumbuh kembang bayi:
Tersenyum (usia 0-2 bulan)
Pada usia ini bayi lebih banyak tidur, di saat yang bersamaan panca
indranya mulai berkembang. Secara bertahap bayi akan mulai melihat warna,
mendengar suara dan mengenali bau. Bayi juga sudah mulai bermain otot seperti
mengepalkan tangan dan mengedipkan mata. Ia kan mulai merespon stimulasi yang
datang dengan ekspresinya. Tersenyum adalah caranya menunjukkan ketertarikannya
pada stimulasi yang datang dan juga caranya berinteraksi. Ajaklah bayi bicara
sambil tersenyum dan membiarkannya menggenggam jari mama, sesekali kedip
kedipkan mata mama dan perhatikan respon baliknya, semakin sering mama berhasil
mencuri fokusnya dan menerima respon balik dari sang buah hati semakin baik
untuk tumbuh kembang selanjutnya.
Tengkurap (usia 2 - 4 bulan)
Ketertarikan bayi pada objek di sekitarnya akan menstimulasinya untuk
melatih kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar
berguling. Bayi belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di
sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot
lehernya semakin kuat ia dapat berbaring
telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas
bergerak, ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya. Di usia 2
bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Di usia 4 bulan,
bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90ยบ dalam posisi
tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman
penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari bila
mendengar suara. Balok dan bola lembut yang berbunyi dapat menciptakan suasana
bermain seru dengan si buah hati.
Memekik gembira (usia 4-5 bulan)
Ada usia ini bayi mulai menyukai perhatian. Matanya mulai mencari orang
untuk berinteraksi, tangannya mulai terangkat minta digendong, ia juga sudah bisa
menangis keras bila tak mendapati siapapun didekatnya saat ia bangun tidur.
Bayi juga mulai mengenali tubuhnya sendiri, ia tertarik dengan jari jari
tangannya, suka mengangkat dan menyentuh jari kakinya, bahkan mulai memainkan
nada suaranya untuk didengar sendiri. Masa berceloteh ini memang sangat
dinikmati si kecil. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti
“aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii”. Ekpresinya juga semakin kuat, ia akan marah atau
memekik gembira untuk merespon stimulasi yang diterimanya. Saat ini lidah
menjadi salah satu mainan kesukaannya, ia akan mengeluarkan buih, menyembur,
bahkan menjulurkan lidahnya. Mama sebaiknya menyiapkan bip/slabber (celemek
bayi) kecil atau sapu tangan disamping sang buah hati sepanjang waktu.
Menggenggam ( usia 7–8 bulan).
Keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan
yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi,
sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang
mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang
mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan
itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang
dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang
Anda tawarkan itu. Untuk melatih motoriknya, mainan dengan berbagai tekstur
yang dapat diremas dan digenggam bisa membantu.
Duduk dan Merangkak (usia 7-9
bulan).
Keterampilannya mengkoordinasikan otot-otot untuk menyangga tubuh sudah
semakin baik, ia akan biisa bangun sendiri dari tidurnya, duduk dan mulai merangkak.
Dengan kemampuan ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya. Bersamaan
dengan ini ia mulai mengejar, melempar, dan memanjat. Sediakan jam bermain
untuk bayi dan biarkan ia bermain sesukanya, tunda merapikan mainannya sampai
jam bermain selesai. Awasi sang buah hati setiap saat, jangan tinggalkan ia
sendiri di tempat yang lebih tinggi dari tubuhnya seperti ranjang dan kursi.
Pastikan tidak ada pintu atau jendela dengan bukaan rendah yang terbuka, karena
meski masih merangkak, bayi bisa berpindah dengan cepat apalagi ia menemukan
hal baru yang menarik perhatiannya.
Makan sendiri (usia 6-9 bulan)
Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah
bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta
tangannya yang juga semakin baik. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke
mulut, dan dapat menjumput (memegang dengan ibu jari dan telunjuk) untuk
mengambil benda kecil atau makanan yang jatuh. Tambahan pula gigi-geliginya
yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar
menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 8-9 bulan, kedua
tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Biarkan ia bereksperimen
menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya. Saat ini bayi sudah
bisa menirukan bunyi yang ia dengar, mama bisa mulai memperkenalkan nama nama
benda disekitarnya.
Mengenali orang lain (usia 9-12
bulan)
Si kecil yang biasanya mau digendong oleh siapa saja, jadi tiba-tiba
lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang belum dikenalnya.
Hal ini terjadi karena pada usia ini ia sudah bisa mengenali orang lain, ia tau
mana saja orang yang sering ada di dekatnya dan mulai merasa takut dengan orang
yang tak pernah dilihat sebelumnya. Untuk mengurangi rasa takutnya,
perkenalkanlah orang baru atau tamu yang datang, ajari ia untuk salaman,
menyebut namanya sendiri dan mengulangi nama/panggilan orang yang baru
diperkenalkan.
Berjalan (usia 10-18 bulan)
Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang
mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri.
Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping
diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar
berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan
mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Di usia
10-12 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa
bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu
anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah ia telah siap berjalan meski
kadang-kadang masih sedikit limbung sebelum akhirnya berjalan dengan lancar.
Semangati anak saat ia mencoba berjalan, beri pujian saat ia berhasil melangkah
sendiri. Jangan menghukum atau menghardik anak bila ia jatuh atau menangis saat
berlatih, ini dapat membuatnya takut dan trauma untuk mencoba lagi. Semangati buah
hati saat belum berhasil dan rayakan keberhasilannya melangkah dengan tepuk
tangan, nyanyian, pelukan dan ciuman, hal ini akan membuatnya bersemangat untuk
terus mencoba karena bayi sangat menyukai perhatian.
Bicara (usia 18 - 24 bulan)
Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Pelajaran bicara ini
sebenarnya sudah dimulai sejak ia baru lahir. Sebelum kata-kata pertama keluar
dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang
dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut,
langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara lambat laun kata-kata tak
berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan
sebagainya. Ini sebabnya penting untuk melakukan kontak mata setiap kali
berbicara dengan bayi. Kontak mata memberinya kesempatan untuk memperhatikan
dan merekamnya di alam bawah sadarnya.
Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10 kata per hari. Dari
situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2 tahun, ia dapat membentuk
2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang
dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian
kalimat. Dibandingkan dengan televisi dan gadget, mendongeng dengan buku cerita
jauh lebih efektif untuk memberikannya pemahaman mengenai benda, cerita, dan
berinteraksi. Beritahu kata baru, minta si kecil mengulangi dengan menyebutkan
kata yang sama, perbaiki bila masih belum tepat dan rangkai kata itu dengan 1-2
kata lain untuk membentuk kalimat. Misal kata “buku”, menjadi “baca buku” atau “papa
baca buku”.
Bila sang buah hati tertinggal 3-6 bulan dari tahapan perkembangan yang
seharusnya, konsultasikan dengan dokter anaknya mengenai hal ini. Saat ini banyak
klinik tumbuh kembang yang berada di dalam rumah sakit ataupun berdiri sendiri,
jangan segan berkonsultasi atau sekedar bertanya. Semakin cepat sang buah hati
mengejar ketertinggalannya, semakin besar peluangnya untuk tumbuh besar dengan
sehat dan memaksimalkan potensinya.
Referensi:
Post a Comment