Pages

New Posts

Recent Posts Widget

Thursday, July 30, 2015

Tahapan Penting Tumbuh Kembang Bayi

tahapan tumbuh kembang

Hadirnya buah hati berarti hadirnya tanggungjawab yang harus orang tua penuhi, mulai dari memberinya makanan sehat, waktu bermain dan bersenang senang dan yang terpenting adalah memastikan ia tumbuh dengan baik sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Tahun-tahun pertama dalam hidupnya adalah masa penting sebagai modal awal tumbuh kembangnya. Peran orangtua sangat penting untuk menstimulasi buah hati untuk memenuhi tahapan tumbuh kembangnya.
Berikut ini tahap penting tumbuh kembang bayi:   


Tersenyum (usia 0-2 bulan)
Pada usia ini bayi lebih banyak tidur, di saat yang bersamaan panca indranya mulai berkembang. Secara bertahap bayi akan mulai melihat warna, mendengar suara dan mengenali bau. Bayi juga sudah mulai bermain otot seperti mengepalkan tangan dan mengedipkan mata. Ia kan mulai merespon stimulasi yang datang dengan ekspresinya. Tersenyum adalah caranya menunjukkan ketertarikannya pada stimulasi yang datang dan juga caranya berinteraksi. Ajaklah bayi bicara sambil tersenyum dan membiarkannya menggenggam jari mama, sesekali kedip kedipkan mata mama dan perhatikan respon baliknya, semakin sering mama berhasil mencuri fokusnya dan menerima respon balik dari sang buah hati semakin baik untuk tumbuh kembang selanjutnya.

Tengkurap (usia 2 - 4 bulan)
Ketertarikan bayi pada objek di sekitarnya akan menstimulasinya untuk melatih kemampuan memiringkan badannya ke kanan dan ke kiri, lalu ia belajar berguling. Bayi belajar tengkurap pertama kali pada satu sisi, dilanjutkan di sisi lain, kemudian berbalik lagi. Ketika mencapai usia 3-4 bulan, saat otot lehernya semakin kuat  ia dapat berbaring telentang dengan memandang lurus ke depan. Lengan dan kakinya pun lebih bebas bergerak, ia juga mulai berlatih berguling dan mengangkat kepalanya. Di usia 2 bulan bayi Anda mampu mengontrol gerakan leher dan kepalanya. Di usia 4 bulan, bayi bisa mengangkat kepalanya dengan sudut lebih besar yaitu 90ยบ dalam posisi tengkurap. Kemampuan mengangkat kepalanya ini membantu melatih ketajaman penglihatannya. Ia pun mulai menengadahkan kepalanya untuk mencari bila mendengar suara. Balok dan bola lembut yang berbunyi dapat menciptakan suasana bermain seru dengan si buah hati.
   
Memekik gembira (usia 4-5 bulan)
Ada usia ini bayi mulai menyukai perhatian. Matanya mulai mencari orang untuk berinteraksi, tangannya mulai terangkat minta digendong, ia juga sudah bisa menangis keras bila tak mendapati siapapun didekatnya saat ia bangun tidur. Bayi juga mulai mengenali tubuhnya sendiri, ia tertarik dengan jari jari tangannya, suka mengangkat dan menyentuh jari kakinya, bahkan mulai memainkan nada suaranya untuk didengar sendiri. Masa berceloteh ini memang sangat dinikmati si kecil. Ia akan mengeluarkan suara yang menyerupai huruf hidup seperti “aaaahh”, “uuuhhh”, “aaiii”. Ekpresinya juga semakin kuat, ia akan marah atau memekik gembira untuk merespon stimulasi yang diterimanya. Saat ini lidah menjadi salah satu mainan kesukaannya, ia akan mengeluarkan buih, menyembur, bahkan menjulurkan lidahnya. Mama sebaiknya menyiapkan bip/slabber (celemek bayi) kecil atau sapu tangan disamping sang buah hati sepanjang waktu.

Menggenggam ( usia 7–8 bulan).
Keterampilan jari-jemari si kecil meningkat. Ia akan menggunakan tangan yang berbeda untuk tujuan berbeda. Satu tangan digunakan untuk bereksporasi, sementara tangan lain untuk memegang. Perhatikan, bila satu tangannya memegang mainan kemudian tangan satunya diberikan mainan lain, ia tetap akan memegang mainan pertamanya namun tangan yang satu mengambil mainan yang Anda tawarkan itu. Jika ada Anda memberikan sebuah mainan lagi, salah satu mainan yang sedang dipegangnya itu akan dibuangnya kemudian ia akan mengenggam mainan ketiga yang Anda tawarkan itu. Untuk melatih motoriknya, mainan dengan berbagai tekstur yang dapat diremas dan digenggam bisa membantu.

tahapan tumbuh kembang
   
Duduk dan Merangkak (usia 7-9 bulan).
Keterampilannya mengkoordinasikan otot-otot untuk menyangga tubuh sudah semakin baik, ia akan biisa bangun sendiri dari tidurnya, duduk dan mulai merangkak. Dengan kemampuan ini, ia dapat meraih benda yang diinginkannya. Bersamaan dengan ini ia mulai mengejar, melempar, dan memanjat. Sediakan jam bermain untuk bayi dan biarkan ia bermain sesukanya, tunda merapikan mainannya sampai jam bermain selesai. Awasi sang buah hati setiap saat, jangan tinggalkan ia sendiri di tempat yang lebih tinggi dari tubuhnya seperti ranjang dan kursi. Pastikan tidak ada pintu atau jendela dengan bukaan rendah yang terbuka, karena meski masih merangkak, bayi bisa berpindah dengan cepat apalagi ia menemukan hal baru yang menarik perhatiannya.

Makan sendiri (usia 6-9 bulan)
Makan sendiri dimulai sejak usia 6 bulan yaitu saat bayi Anda sudah bisa menggunakan tangan dan jari-jarinya dengan baik dan koordinasi mata serta tangannya yang juga semakin baik. Ia juga senang memasukkan segala sesuatu ke mulut, dan dapat menjumput (memegang dengan ibu jari dan telunjuk) untuk mengambil benda kecil atau makanan yang jatuh. Tambahan pula gigi-geliginya yang mulai tumbuh di usia 6 bulan membuat si kecil terdorong mulai belajar menggigit benda yang masuk ke dalam mulutnya. Di usia 8-9 bulan, kedua tangannya semakin terampil mengenggam suatu benda. Biarkan ia bereksperimen menggunakan sendok dan memasukkan benda itu ke mulutnya. Saat ini bayi sudah bisa menirukan bunyi yang ia dengar, mama bisa mulai memperkenalkan nama nama benda disekitarnya.

Mengenali orang lain (usia 9-12 bulan)
Si kecil yang biasanya mau digendong oleh siapa saja, jadi tiba-tiba lebih mudah menangis bila ditinggal sendiri bersama orang lain yang belum dikenalnya. Hal ini terjadi karena pada usia ini ia sudah bisa mengenali orang lain, ia tau mana saja orang yang sering ada di dekatnya dan mulai merasa takut dengan orang yang tak pernah dilihat sebelumnya. Untuk mengurangi rasa takutnya, perkenalkanlah orang baru atau tamu yang datang, ajari ia untuk salaman, menyebut namanya sendiri dan mengulangi nama/panggilan orang yang baru diperkenalkan.

Berjalan (usia 10-18 bulan)
tahap tumbuh kembang bayi
Langkah pertama merupakan gerakan awal anak untuk menjadi sosok yang mandiri. Di usia 8-9 bulan ia mulai bisa mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri. Ia kemudian akan belajar merambat, menggeserkan kedua tangannya ke samping diikuti oleh langkah kedua kakinya. Di usia ini kepandaian anak dalam belajar berjalan semakin baik. Jika Anda memegang kedua tangannya ia akan menapak dan mulai melangkah. Lama-lama otot-otot kakinya semakin terlatih dan kuat. Di usia 10-12 bulan, ia sudah mampu berdiri sendiri dalam waktu sekitar 2 detik tanpa bantuan apa pun karena ia memang sudah pandai menjaga keseimbangan tubuh. Lalu anak mulai mencoba melangkah sendiri 2-3 langkah ia telah siap berjalan meski kadang-kadang masih sedikit limbung sebelum akhirnya berjalan dengan lancar. Semangati anak saat ia mencoba berjalan, beri pujian saat ia berhasil melangkah sendiri. Jangan menghukum atau menghardik anak bila ia jatuh atau menangis saat berlatih, ini dapat membuatnya takut dan trauma untuk mencoba lagi. Semangati buah hati saat belum berhasil dan rayakan keberhasilannya melangkah dengan tepuk tangan, nyanyian, pelukan dan ciuman, hal ini akan membuatnya bersemangat untuk terus mencoba karena bayi sangat menyukai perhatian.

Bicara (usia 18 - 24 bulan)
Rata-rata anak bisa lancar bicara di usia 2 tahun. Pelajaran bicara ini sebenarnya sudah dimulai sejak ia baru lahir. Sebelum kata-kata pertama keluar dari mulutnya, dia belajar peraturan berbahasa dan melihat bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Ia mengawalinya dengan menggunakan lidah, mulut, langit-langit dan gigi-geliginya untuk membuat suara lambat laun kata-kata tak berbentuk ini menjadi kata yang berarti: “mama”, “papa”, “bubu”, “susu” dan sebagainya. Ini sebabnya penting untuk melakukan kontak mata setiap kali berbicara dengan bayi. Kontak mata memberinya kesempatan untuk memperhatikan dan merekamnya di alam bawah sadarnya.
Kira-kira usia 18-20 bulan, si kecil mempelajari 10 kata per hari. Dari situ ia mulai belajar membentuk kalimat. Di usia 2 tahun, ia dapat membentuk 2-3 kata menjadi satu rangkaian kalimat. Ia dapat menggambarkan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dipikirkan dan diinginkannya dalam satu rangkaian kalimat. Dibandingkan dengan televisi dan gadget, mendongeng dengan buku cerita jauh lebih efektif untuk memberikannya pemahaman mengenai benda, cerita, dan berinteraksi. Beritahu kata baru, minta si kecil mengulangi dengan menyebutkan kata yang sama, perbaiki bila masih belum tepat dan rangkai kata itu dengan 1-2 kata lain untuk membentuk kalimat. Misal kata “buku”, menjadi “baca buku” atau “papa baca buku”.

Bila sang buah hati tertinggal 3-6 bulan dari tahapan perkembangan yang seharusnya, konsultasikan dengan dokter anaknya mengenai hal ini. Saat ini banyak klinik tumbuh kembang yang berada di dalam rumah sakit ataupun berdiri sendiri, jangan segan berkonsultasi atau sekedar bertanya. Semakin cepat sang buah hati mengejar ketertinggalannya, semakin besar peluangnya untuk tumbuh besar dengan sehat dan memaksimalkan potensinya.


Referensi:








Post a Comment