Pages

New Posts

Recent Posts Widget

Thursday, June 25, 2015

Persiapan Sukses Menyusui Sebelum Melahirkan ( Persalinan )

sukses menyusui sejak sebelum melahirkan persalinan
Menanti kedatangan sang buah hati adalah kebahagiaan tersendiri bagi seorang ibu. Sebagai orang tua tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuk sang anak. Asupan terbaik bagi bayi baru lahir adalah ASI. Berbagai lembaga dunia termasuk Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Namun, bagaimana bila ASI tidak keluar pada hari pertama kelahiran buah hati yang dinantikan? Apakah mama tega membiarkan sang buah hati tidak mengkonsumsi apapun selama menantikan ASI keluar, padahal terkadang ASI baru keluar setelah bayi berumur tiga hari. Memang benar bayi membawa nutrisi dari masa kehamilan yang membuatnya sanggup bertahan hingga tiga hari tanpa asupan apapun, namun apakah mama bersedia membiarkan bayi yang baru lahir puasa tiga hari? Untuk mencegah hal ini terjadi, mama bisa melakukan persiapan sukses menyusui sejak masa kehamilan. Berikut beragam persiapan menyusui yang berhasil wangibayi.blogspot.com rangkum guna memastikan ASI mama siap di konsumsi bayi sejak ia lahir.

NUTRISI

Untuk memastikan kondisi ibu dan bayi selalu prima, mama harus selalu memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh mama.  Menjelang persalinan tentunya hal ini masuk ke daftar prioritas karena melahirkan baik secara normal ataupun Caesar tetap membutuhkan kondisi tubuh yang fit  dan prima. Nutrisi yang baik juga membantu memastikan sang buah hati cukup berat badan untuk dapat disusui secara normal.

persiapan sebelum melahirkan persalinan sukses menyusui
Tak sedikit ibu hamil yang sudah memasuki trisemester ketiga ASInya sudah keluar. Keluar atau tidaknya ASI selama hamil sama-sama normal, jangan khawatir kehabisan kolostrum karena kolostrum baru akan keluar setelah bayi dan plasentanya lahir.

Bila usia kandungan sudah lebih dari 30 minggu dan belum ada tanda tanda hadirnya ASI, mama bisa mulai mengkonsumsi nutrisi tambahan penambah ASI. Nutrisi penambah asi tersedia dalam bentuk suplemen ataupun langsung dari alam. Bila mama ingin menggunakan nutrisi dalam bentuk suplemen, kurangi dosisnya karena sang bayi belum lahir, cukup konsumsi 1x sehari saja. Untuk nutrisi alami, ada banyak pilihannya. Buah seperti semangka, papaya, dan jambu air. Dari jenis sayuran, pare, labu siam dan kacang hijau bisa menjadi pilihan. Dalam penyajiannya mama juga harus memperhatikan berat badan bayi. Bila berat bayinya sudah cukup, jangan menambahkan gula santan, makan mentah atau resebus seperlunya. Namun bila memang berat bayi masih kurang, mama bisa mengolahnya menjadi jus, pudding, atau olahan lain.

Cek tiap pagi apakah ASInya sudah ada atau belum. Caranya, tekan sedikit payudara dan perhatikan apakan ada ASI yang keluar. Bila sudah terlihat tetesan bening keluar itu sudah cukup. Namun bila sudah sampai mengalir, mama bisa mengurangi atau bahkan menghentikan nutrisi tambahannya hingga nanti buah hati lahir.


PERAWATAN PAYUDARA

Perawatan payudara yang baik akan membantu kelenjar ASI bekerja lebih optimal dan menghindari rasa sakit umum yang terjadi pada masa awal menyusui. Namun peru juga diingat, memijat terlalu sering apalagi menarik-narik puting, bisa memancing terjadinya kontraksi. Untuk itu, lakukan perawatan dasar dua kali sehari dan perawatan lanjutan seperti pijat payudara dan koreksi puting seperlunya saja.

Perawatan dasar
Perawatan dasar dapat dilakukan setelah mandi, dua kali sehari. Siapkan air hangat, handuk kecil dan minyak zaitun. Kompres payudara dengan handuk yang sudah direndam air hangat selama 2-3 menit secara bergantian, lalu keringkan. Perhatikan area putting dan areola, bersihkan kotoran yang menempel dengan minyak zaitun dengan hati-hati. Jangan menggunakan sabun setelah perawatan ini untuk menghindari keadaaan kering dan kaku akibat hilangnya pelumas yang dihasilkan oleh kelenjar Montgomery.

Perawatan lanjutan
Selama masa kehamilan, perawatan lanjutan cukup dilakukan seperlunya saja, 1-2 kali seminggu. Perawatan lanjutan ini berpotensi memancing terjadinya kontraksi, untuk itu jangan dilakukan terlalu sering. Perawatan lanjutan ini bisa dilakukan tiap hari pada masa menyusui untuk meningkatkan produksi asi.

Pijat payudara selama kehamilan bisa dilakukan dengan langkah berikut:
1. Tuangkan minyak secukupnya.
2. Kedua telapak tangan berada diantara kedua belah tangan payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan.
3. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah puting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan.
4. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu.
5. Lakukan perawatan dasar.

Koreksi puting bisa dilakukan dengan langkah berikut:
1. Kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan puting kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar.
2. Lakukan kembali tapi kali ini ibu jari diletakkan di atas dan bawah puting.
Bisa juga dilakukan dengan bantuan pompa ASI.
Koreksi puting hanya dilakukan untuk kasus puting datar atau masuk ke dalam yang berpotensi menyulitkan bayi menghisap pada saat menyusui. Apabila ASI sudah mengalir, meskipun masih datar atau masuk sekalipun, bayi akan tetap terdorong untuk menghisap. Hisapan bayi adalah terapi terbaik untuk masalah ini.


PAKAIAN MENYUSUI

sukses menyusui sejak sebelum melahirkan persalinan
Pakaian menyusui hendaknya sudah didiapkan sejak sebelum kelahiran, sehingga siap digunakan ketika bayi sudah lahir. Saat ini sudah banyak sekali varian pakaian menyusui, beberapa bahkan terlihat sama trendynya dengan pakaian wanita biasa. Berbeda dengan kondisi tidak hamil, pada saat menyusui, mama perlu menyesuaikan pakaian dengan perkembangan tubuh, kenyamanan, keamanan dan sebisa mungkin pilih yang praktis dan tidak memakan waktu saat mengenakan ataupun melepaskannya.

Pakaian menyusui yang perlu disiapkan antara lain:
1. Pakaian sehari hari, pilih yang longgar, bahannya nyaman dan tidak panas, kancing depan setidaknya hingga ke dada, dan untuk bawahan bila masih ingin menggunakan celana, sebaiknya pilih yang pinggang karet dan tidak ketat.
2. Pakaian dalam, jangan menggunakan pakaian dalam yang sempit. Untuk bra, pilih yang talinya lebat untuk membantu menopang payudara, ada juga bra “berjendela” yang memudahkan buka tutup payudara tanpa harus melepas bra. Umumnya ukuran bra akan bertambah hingga 2 nomor, walaupun tidak semua mengalami hal ini, sesuaikan dengan perkembangan tubuh.    
3. Apron, ini adalah sejenis kain penutup yang masih memungkinkan kontak mata ibu dan bayi saat menyusui, namun menutupi aktivitas menyusui dari orang lain. Sangat dianjurkan digunakan bila terpaksa menyusui di tempat yang tidak bersifat pribadi (seperti rumah sakit, ruang lain selain kamar di rumah, mobil, ataupun tempat umum), sehingga mama tetap bisa menyusui sang buah hati dengan nyaman.


KOMUNIKASI

Niat untuk menyusui atau memberikan ASI eksklusif sebaiknya dikomunikasikan agar mendapatkan dukungan yang tepat dari berbagai pihak. Hal ini akan membantu sang ibu dan lingkungan sekitar mempersiapkan diri secara psikologis, sehingga aktivitas menyusui menjadi lebih maksimal.

sukses menyusui sejak sebelum persalinan
Keluarga terutama suami berperan penting untuk mendukung suksesnya menyusui. Kumpulkan banyak informasi baik dari buku, obrolan ataupun pencarian di internet yang dapat memberikan pengertian kepada keluarga agar termotivasi dan lebih terlibat dalam mendukung sukses menyusui. Keluarga yang lebih berpengalaman pun menjadi sumber teestimoni penting untuk memilah apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam usaha sukses menyusui. Saring informasi yang masuk, jangan ditelan ulat bulat. Ambil yang baik dan buang yang buruk.

Rumah Sakit biasanya juga memberi perlakuan khusus pada ibu yang ingin memberikan asi ekslusif, berbagai pihak di RS biasanya dikoordinasikan untuk mendukung kesuksesan menyusui, mulai dari dokter kandungan, dokter laktasi, perawat ruang melahirkan dan perawat ruang bayi akan menjalankan peran masing-masing dengan maksimal untuk membantu ibu sukses menyusui. Hal ini juga mencegah bayi diberikan susu formula pada saat baru lahir. Dukungan IMD dilakukan sejak ibu masih diruangan bersalin. Untuk itu penting untuk menginformasikan ke pada Rumah Sakit niat mama untuk menyusui.

Bagi ibu bekerja, pihak kantor juga masuk dalam daftar yang perlu diinformasikan, untuk mendapatkan kebijakan mengenai waktu dan tepat memerah ASI atau menyusui selama jam kerja. Beberapa kantor menyediakan ruangan khusus untuk mendukung karyawannya sukses menyusui.

Persiapan yang baik tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Semoga artikel ini membantu mama untuk mempersiapkan diri sukses menyusui sejak sebelum persalinan.



Referensi:










Post a Comment