Menanti kedatangan sang buah hati adalah kebahagiaan tersendiri bagi
seorang ibu. Sebagai orang tua tentu ingin selalu memberikan yang terbaik untuk
sang anak. Asupan terbaik bagi bayi baru lahir adalah ASI. Berbagai lembaga
dunia termasuk Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan ibu untuk memberikan
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Namun, bagaimana bila ASI tidak keluar
pada hari pertama kelahiran buah hati yang dinantikan? Apakah mama tega
membiarkan sang buah hati tidak mengkonsumsi apapun selama menantikan ASI
keluar, padahal terkadang ASI baru keluar setelah bayi berumur tiga hari. Memang
benar bayi membawa nutrisi dari masa kehamilan yang membuatnya sanggup bertahan
hingga tiga hari tanpa asupan apapun, namun apakah mama bersedia membiarkan
bayi yang baru lahir puasa tiga hari? Untuk mencegah hal ini terjadi, mama bisa
melakukan persiapan sukses menyusui sejak masa kehamilan. Berikut beragam persiapan menyusui
yang berhasil wangibayi.blogspot.com rangkum guna memastikan ASI mama siap di
konsumsi bayi sejak ia lahir.
NUTRISI
Untuk memastikan kondisi ibu dan bayi selalu prima, mama harus selalu
memperhatikan nutrisi yang masuk ke tubuh mama. Menjelang persalinan tentunya hal ini masuk ke
daftar prioritas karena melahirkan baik secara normal ataupun Caesar tetap
membutuhkan kondisi tubuh yang fit dan
prima. Nutrisi yang baik juga membantu memastikan sang buah hati cukup berat
badan untuk dapat disusui secara normal.
Tak sedikit ibu hamil yang sudah memasuki trisemester ketiga ASInya
sudah keluar. Keluar atau tidaknya ASI selama hamil sama-sama normal, jangan
khawatir kehabisan kolostrum karena kolostrum baru akan keluar setelah bayi dan
plasentanya lahir.
Bila usia kandungan sudah lebih dari 30 minggu dan belum ada tanda
tanda hadirnya ASI, mama bisa mulai mengkonsumsi nutrisi tambahan penambah ASI.
Nutrisi penambah asi tersedia dalam bentuk suplemen ataupun langsung dari alam.
Bila mama ingin menggunakan nutrisi dalam bentuk suplemen, kurangi dosisnya
karena sang bayi belum lahir, cukup konsumsi 1x sehari saja. Untuk nutrisi
alami, ada banyak pilihannya. Buah seperti semangka, papaya, dan jambu air. Dari
jenis sayuran, pare, labu siam dan kacang hijau bisa menjadi pilihan. Dalam
penyajiannya mama juga harus memperhatikan berat badan bayi. Bila berat bayinya
sudah cukup, jangan menambahkan gula santan, makan mentah atau resebus
seperlunya. Namun bila memang berat bayi masih kurang, mama bisa mengolahnya
menjadi jus, pudding, atau olahan lain.
Cek tiap pagi apakah ASInya sudah ada atau belum. Caranya, tekan
sedikit payudara dan perhatikan apakan ada ASI yang keluar. Bila sudah terlihat
tetesan bening keluar itu sudah cukup. Namun bila sudah sampai mengalir, mama
bisa mengurangi atau bahkan menghentikan nutrisi tambahannya hingga nanti buah
hati lahir.
PERAWATAN PAYUDARA
Perawatan payudara yang baik akan membantu kelenjar ASI bekerja lebih
optimal dan menghindari rasa sakit umum yang terjadi pada masa awal menyusui.
Namun peru juga diingat, memijat terlalu sering apalagi menarik-narik puting,
bisa memancing terjadinya kontraksi. Untuk itu, lakukan perawatan dasar dua
kali sehari dan perawatan lanjutan seperti pijat payudara dan koreksi puting
seperlunya saja.
Perawatan dasar
Perawatan dasar dapat dilakukan setelah mandi, dua kali sehari. Siapkan
air hangat, handuk kecil dan minyak zaitun. Kompres payudara dengan handuk yang
sudah direndam air hangat selama 2-3 menit secara bergantian, lalu keringkan.
Perhatikan area putting dan areola, bersihkan kotoran yang menempel dengan
minyak zaitun dengan hati-hati. Jangan menggunakan sabun setelah perawatan ini
untuk menghindari keadaaan kering dan kaku akibat hilangnya pelumas yang
dihasilkan oleh kelenjar Montgomery.
Perawatan lanjutan
Selama masa kehamilan, perawatan lanjutan cukup dilakukan seperlunya
saja, 1-2 kali seminggu. Perawatan lanjutan ini berpotensi memancing terjadinya
kontraksi, untuk itu jangan dilakukan terlalu sering. Perawatan lanjutan ini
bisa dilakukan tiap hari pada masa menyusui untuk meningkatkan produksi asi.
Pijat payudara selama kehamilan bisa dilakukan dengan langkah berikut:
1. Tuangkan minyak secukupnya.
2. Kedua telapak tangan berada diantara kedua belah tangan payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan.
3. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah puting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan.
4. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu.
5. Lakukan perawatan dasar.
Koreksi puting bisa dilakukan dengan langkah berikut:
1. Kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan puting kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar.
2. Lakukan kembali tapi kali ini ibu jari diletakkan di atas dan bawah puting.
Bisa juga dilakukan dengan bantuan pompa ASI.
Koreksi puting hanya dilakukan untuk kasus puting datar atau masuk ke dalam yang berpotensi menyulitkan bayi menghisap pada saat menyusui. Apabila ASI sudah mengalir, meskipun masih datar atau masuk sekalipun, bayi akan tetap terdorong untuk menghisap. Hisapan bayi adalah terapi terbaik untuk masalah ini.
PAKAIAN MENYUSUI
1. Tuangkan minyak secukupnya.
2. Kedua telapak tangan berada diantara kedua belah tangan payudara lalu diurut mulai dari atas, ke samping, ke bawah dan menuju ke puting susu dengan mengangkat payudara perlahan-lahan dan dilepaskan perlahan-lahan.
3. Telapak tangan kiri menyokong payudara sebelah kiri dan mengurut payudara mulai dari pangkal dada ke arah puting susu. Demikian dengan payudara sebelah kanan.
4. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kanan dengan tangan kanan, 2 atau 3 jari dari tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu.
5. Lakukan perawatan dasar.
Koreksi puting bisa dilakukan dengan langkah berikut:
1. Kedua ibu jari diletakkan di sebelah kiri dan kanan puting kemudian secara perlahan ditekan serta dihentakkan ke arah luar.
2. Lakukan kembali tapi kali ini ibu jari diletakkan di atas dan bawah puting.
Bisa juga dilakukan dengan bantuan pompa ASI.
Koreksi puting hanya dilakukan untuk kasus puting datar atau masuk ke dalam yang berpotensi menyulitkan bayi menghisap pada saat menyusui. Apabila ASI sudah mengalir, meskipun masih datar atau masuk sekalipun, bayi akan tetap terdorong untuk menghisap. Hisapan bayi adalah terapi terbaik untuk masalah ini.
PAKAIAN MENYUSUI
Pakaian menyusui yang perlu disiapkan antara lain:
1. Pakaian sehari hari, pilih yang longgar, bahannya nyaman dan tidak
panas, kancing depan setidaknya hingga ke dada, dan untuk bawahan bila masih
ingin menggunakan celana, sebaiknya pilih yang pinggang karet dan tidak ketat.
2. Pakaian dalam, jangan menggunakan pakaian dalam yang sempit. Untuk
bra, pilih yang talinya lebat untuk membantu menopang payudara, ada juga bra “berjendela”
yang memudahkan buka tutup payudara tanpa harus melepas bra. Umumnya ukuran bra
akan bertambah hingga 2 nomor, walaupun tidak semua mengalami hal ini,
sesuaikan dengan perkembangan tubuh.
3. Apron, ini adalah sejenis kain penutup yang masih memungkinkan
kontak mata ibu dan bayi saat menyusui, namun menutupi aktivitas menyusui dari
orang lain. Sangat dianjurkan digunakan bila terpaksa menyusui di tempat yang
tidak bersifat pribadi (seperti rumah sakit, ruang lain selain kamar di rumah, mobil,
ataupun tempat umum), sehingga mama tetap bisa menyusui sang buah hati dengan
nyaman.
KOMUNIKASI
Niat untuk menyusui atau memberikan ASI eksklusif sebaiknya
dikomunikasikan agar mendapatkan dukungan yang tepat dari berbagai pihak. Hal ini
akan membantu sang ibu dan lingkungan sekitar mempersiapkan diri secara psikologis,
sehingga aktivitas menyusui menjadi lebih maksimal.
Keluarga terutama suami berperan penting untuk mendukung suksesnya
menyusui. Kumpulkan banyak informasi baik dari buku, obrolan ataupun pencarian
di internet yang dapat memberikan pengertian kepada keluarga agar termotivasi
dan lebih terlibat dalam mendukung sukses menyusui. Keluarga yang lebih
berpengalaman pun menjadi sumber teestimoni penting untuk memilah apa yang harus
dan tidak boleh dilakukan dalam usaha sukses menyusui. Saring informasi yang
masuk, jangan ditelan ulat bulat. Ambil yang baik dan buang yang buruk.
Rumah Sakit biasanya juga memberi perlakuan khusus pada ibu yang ingin
memberikan asi ekslusif, berbagai pihak di RS biasanya dikoordinasikan untuk
mendukung kesuksesan menyusui, mulai dari dokter kandungan, dokter laktasi,
perawat ruang melahirkan dan perawat ruang bayi akan menjalankan peran
masing-masing dengan maksimal untuk membantu ibu sukses menyusui. Hal ini juga
mencegah bayi diberikan susu formula pada saat baru lahir. Dukungan IMD
dilakukan sejak ibu masih diruangan bersalin. Untuk itu penting untuk
menginformasikan ke pada Rumah Sakit niat mama untuk menyusui.
Bagi ibu bekerja, pihak kantor juga masuk dalam daftar yang perlu
diinformasikan, untuk mendapatkan kebijakan mengenai waktu dan tepat memerah
ASI atau menyusui selama jam kerja. Beberapa kantor menyediakan ruangan khusus
untuk mendukung karyawannya sukses menyusui.
Persiapan yang baik tentu akan memberikan hasil yang lebih baik. Semoga
artikel ini membantu mama untuk mempersiapkan diri sukses menyusui sejak
sebelum persalinan.
Referensi:
Post a Comment